Kamis, 24 Januari 2013

Julukan Negeri Korea (sebagai Negara Toilet)

Korea Selatan tidak hanya terkenal sebagai negeri Ginseng. Tetapi
juga dikenal sebagai negeri toilet. Lho. mengapa julukan yang aneh tersebut
melekat erat di negeri sungai Han itu. Julukan negeri toilet itu pantas
diberikan kepada negara yang berlambang harimau itu. Karena, negeri itu
mempunyai kepedulian terhadap teknologi dan sarana toilet lebih baik
dibandingkan negara manapun. Bahkan negara. Cina saat menghadapi tuan rumah
pesta olahraga terbesar di dunia sempat mengirimkan para ahlinya ke Korea
Selatan untuk belajar teknologi dan pembangunan sarana toilet yang
baik.

Hampir di setiap tempat yang dikunjungi di ibukota Seoul selalu terdapat
toilet umum yang bersih, canggih, harum dan sebagian berteknologi tinggi. Bahkan
di tempat ekslusif khususnya tempat seperti hotel bintang lima menggunakan
toilet “smartlet”. Teknologi “smarlet” atau toilet pintar itu dapat menyiram
khusus untuk membersihkan bagian bawah manusia setelah buang air besar dengan
canggih. Bisa dibedakan membershikan bagian bawah “anus” atau bagian tempat
buang kecil khusus wanita.


PBB memperkirakan dalam 50 tahun mendatang hampir separuh dari populasi dunia
akan menghadapi krisis air bersih. Saat ini Asia adalah benua dengan persediaan
air paling sedikit. Para ahli lingkungan mengatakan penghematan air harus
dimulai dari rumah, lebih khusus lagi kamar mandi.
Dalam kehidupan modern masalah pemenuhan kebutuhan air, sanitasi dan energi
menjadi indikator utama pengukuran kesejahteraan suatu bangsa. Makin sejahtera
suatu bangsa, makin tinggi tingkat konsumsinya terhadap kedua hal tersebut. Di
tengah fenomena kelangkaan air bersih yang terjadi di beberapa daerah di
Indonesia, upaya penghematan air tentu perlu dilakukan. Segala aktivitas yang
membutuhkan air bersih sepatutnya dilakukan dengan bijaksana agar di masa yang
akan datang air bersih tetap terjaga. Memang ada aktivitas yang mutlak
membutuhkan air bersih dan tidak bisa begitu saja dikurangi, seperti memasak,
mencuci perabotan dapur atau mandi-cuci-kakus (MCK).
Toilet memainkan peranan utama dalam hidup setiap orang, itu sebabnya ia
menjadikan kamar mandi sebagai pusat rumah tersebut. Saat piala dunia 2002,
Korea Selatan mengutamakan memperindah dan meningkatkan kebersihan toilet umum.
Negara lain bisa belajar mengenai sanitasi dari Korea. Korea Selatan merupakan
negara pertama di dunia yang memiliki hukum yang secara khusus mengatur tentang
kamar mandi. Negara lain bisa mengadaptasi sebuah standar untuk semua tolet.
Kepedulian negara-negara di dunia masih kurang, dianggap memiliki gambaran
terbatas tentang kamar mandi. Negara maju harus mengubah cara berpikir tentang
toilet. Ternyata pertimbangan pengetahuan dan teknologi toilet bukan hanya
dilatar belakangi oleh kepentingan kesehatan tetapi juga harus dipikirkan
penghematan air. Kesehatan pribadi penunjang dalam pembangunan negara, di mana
jutaan orang tidak memilki akses terhadap kamar mandi yang bersih.
Korea Selatan sudah mulai melakukan revolusi toilet untuk meghemat air dan
meningkatkan sanitasi global.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah Seoul didirikan Asosiasi Toilet Dunia
(WTA). Korea Selatan akan menjadi pemimipin revolusi toilet di seluruh dunia.
Tujuan WTA lainnya adalah membuat kamar mandi yang ramah lingkungan dan hemat
air. WHO memperkirakan hampir 92 triliyun rupiah biaya yang dibutuhkan setiap
tahun untuk membangun sarana sanitasi dasar di seluruh dunia.
Korea Selatan telah melakukan terobosan dalam penemuan teknologi canggih
toilet di masa depan. Di antaranya, toilet dengan dua mekanisme penyiraman, satu
untuk cairan dan yang lain untuk benda padat. Model yang lain dilengkapi dengan
kipas angin yang didesain untuk menghilangkan bau tidak sedap. Toilet ini
dinamakan toilet sopan.
Berbagai teknologi canggih telah diciptakan untuk menggantikan generasi
toliet konvensional yang sangat boros air. Tidak disadari ternyata hampir 60
persen konsumsi air manusia untuk toilet. Padahal kebutuhan air mininal 10 liter
air untuk sistem toliet konvensional tapi dalam sistem yang baru kurang dari
empat liter. Sebenarnya sangat janggal pada aktifitas sehati-hari ketika manusia
membuang air bersih saat membuang limbah kotor.
Teknologi inovatif lainnya adalah desain toilet yang hemat air karya dari
Jang WooSeok. Prinsip dasarnya adalah memanfaatkan air secara maksimal, sehingga
tidak ada air yang terbuang percuma. Ide ini bermula dari keprihatinan Jang akan
semakin berkurangnya sumber air di dunia, serta untuk mengajak kita agar tidak
menggunakan air secara berlebihan. Cara kerja toilet ini cukup sederhana, yaitu
dengan memanfaatkan air pembuangan dari wastafel, untuk kemudian disalurkan
kedalam tanki toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar